Tuesday, June 4, 2019

Cerita Mega & Bintang: Bahagia Itu...

Waktu itu, Bintang dan aku sedang mengerjakan skripsi di lobi sebuah gedung. Biasanya memang banyak mahasiswa yang berkumpul mengerjakan tugas di lobi tersebut. Saat itupun juga. Biasalah, kalau ada yang kumpul-kumpul kurang lengkap kalau tidak ada suara-suara lain, yup, musik.

Tiba-tiba, Bintang menyeletuk, "MasyaAllah, hati-hati Meg, kalau kamu bahagia tapi datangnya bukan dari Allah." Ya ampun. "Apa maksudnya?", kataku. Bintang ini memang suka sekali menasehatiku, tapi tidak seperti menasehati. Seringnya bentuknya celetukkannya yang dia dapatkan dari Abi di asramanya.

"Maksudnya, itu loh. Ketika kamu bahagia karena musik yang kamu dengar, tapi kebahagiaan itu tidak membuatmu ingat sama Allah. Hati-hatilah terhadap kebahagiaan yang datangnya bukan dari Allah. Bisa mengeraskan hati." Kata Bintang sambil mengetik di laptopnya.

Seketika aku terdiam. Lalu mengekspresikan kesedihan, "Hiih, Bin, kamu tahu nggak? Tadi pagi itu aku buka Youtube, trus ada orang Indo yang ngecover lagu Jepang, tahu suaranya bagus banget. Trus barusan kamu bilang gitu. Hiiih, jleb banget sama akunya." 

Ya Allah, sering sekali Engkau mengingatkanku lewat Bintang, padahal yang tadi itu celotehannya yang tidak disengaja, tapi kok bisa pas sekali dengan kondisiku? 'Kan nggak mungkin pas banget gitu kalau bukan Allah yang mengepaskan.

Bintang sedikit kaget, "Eh iya ya? Iya tahu. Kata Abi, sesuatu yang datangnya bukan dari Allah itu bisa mengeraskan hati. Kalau hati sudah keras, jadi susah mau deket sama Allah, susah menerima nasehat Illahi. Dan seremnya ya, amalan yang satu dengan yang lainnya itu saling terkait. Satu amal jauh dari Allah bakal teruuuuus akan diikuti amal amal lain yang menjauhkan dari Allah. Makanya butuh segera diputus, Meg." 

Ya ampun Bin. Dalam hatiku terjadi pertengkaran kecil antara aku dan diriku sendiri. Yang satu bilang, "Cuma gitu aja masak ga boleh?" Yang lainnya bilang, "Tuh dengerin, tahu kenapa selama ini susah ngafalin? Juz 30 aja nggak hafal-hafal." 

Lalu diantara pertengkaranku dengan diriku sendiri itu, aku tahu satu hal. Allah masih mengingatkanku, lewat Bintang. Iya aku sangat bersyukur sekali punya sahabat sepertinya. Entahlah, tapi seringkali dia bercerita, yang darinya aku lebih sering diingatkan akan Allah. Suatu harga yang lebih berharga dari apapun di dunia, sahabatmu yang mengingatkanmu akan Allah.

Selalu bersama, sahabatku tercinta.
*gambar mawarnya tetangga
#Day29
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah

No comments:

Post a Comment