Saturday, June 27, 2020

Refleksi Diri dari "Matilah sebelum Mati"?

Akhir-akhir ini ada beberapa hal yang aku ingin tahu. Salah satunya tentang dunia tasawuf. Tulisan ini hanya sekedar pengalaman yang aku rasakan, bukan sebuah tulisan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sekali lagi, hanya berkisah soal pengalaman, bukan benar salah. Jadi, kalau ada saran atau apapun itu, akan sangat aku terima.

"Matilah sebelum mati." Satu pasal dalam buku Fihi ma Fihi ini cukup membuat pusing. Oh iya, walaupun judul pasalnya matilah sebelum mati, tapi isinya tidak hanya membahas satu bahasan itu saja. Dan saat bagian menjelaskan tentang matilah sebelum mati, walaupun sudah kubaca berulang-ulang, pemahamanku tidak juga sampai.

Selesai baca buku Fihi ma Fihi juga masih mengawang. Karena bacanya ngebut sih

Saat itu, aku mendapat jadwal untuk sharing buku di grup WA bukuberjalan.id. Aku cerita dulu sekilas ya tentang komunitas ini. Kurang lebih Buku Berjalan ini ya komunitas pembaca buku. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan. Salah satunya Bicara Buku setiap pekan, yang isinya bahas sebuah buku. Inu dilakukan oleh setiap anggotanya. Nah saat itu aku dapat giliran, aku rencanakan untuk membahas Reclaim Your Heart karya Yasmin Mogahed. 

Reclaim Your Heart ini sudah aku baca sekitar bulan November 2019, buku favorit, dan sudah lumayan lupa isinya apa aja. Jadi aku baca lagi di aplikasi IPusnas, sambil baca lagi ulasanku di blog ini, yang ya lumayan panjang lah daripada caption IG. Menariknya, ternyata di buku Reclaim Your Heart ini ada satu puisi tentang matilah sebelum mati. Wah, aku kaget. Padahal buku ini sudah aku baca, tapi serasa menemukan harta karun ditempat yang dulu pernah kulewati.

Maknanya kurang lebih, matilah sebelum kamu mati dalam hakikat keluarnya roh dari jasad. Mati yang dimaksud adalah memalingkan jiwa kita dari dunia. Dan menempatkan jiwa kita di akhirat. Jasadnya masih di dunia, namun jiwanya merasakan kedamaian akhirat. 


Hiya hiya. Sebenarnya menurutku masih abstrak juga penjelasan itu. Tapi lebih mudah dimengerti. Masih bisa dibedah lebih dalam lagi. 

Mungkin semacam, tidak tertarik dengan kemegahan dunia ini. Mematikan nafsu atas segala hal yang menarik di dunia ini. 

Kajian di Youtube dari Buya Syakur mengatakan, matilah sebelum mati, yang dimaksud adalah mematikan nafsu terhadap dunia ini. Jadi mungkin potongan teka teki ku tentang matilah sebelum mati ini cukup terlihat, walaupun masih samar.

Jadi, apa yang selanjutnya aku lakukan setelah mengetahui maknanya? Ada beberapa hal. Salah satunya tentang cinta dunia. Apa yang kita cintai dari dunia ini, seperti pasangan, anak-anak, harta benda, sesuatu yang kita senangi. Menempatkan agar hati ini tidak terlalu mencintai hal-hal itu. 

Oke aku bukan bilang tidak boleh mencintai hal-hal tersebut ya. Boleh. Tapi jangan berlebihan. Batasan tidak berlebihan itu kurang lebih, kalau sesuatu itu hilang, pergi, tidak kita miliki, maka kita tidak akan bersedih terlalu dalam. Jangan kemudian menyalahkan Tuhan, atau menyalahkan takdir. Kita tak memiliki apapun didunia ini pada hakikatnya. Intinya, letakkan dunia di telapak tangan bukan di hati, begitulah kata Yasmin Mogahed.

Lalu, aku kembali bertanya pada diriku. Seandainya harta yang saat ini Allah titipkan padaku ini hilan, bagaimana sikapku? Aku akan bersikap biasa saja. Yah, aku tertawa menulis ini. Apa benar aku bisa begitu? Itu yang aku semogakan. 

Lalu, jika pasangan yang kuharapkan itu tidak muncul bagaimana? Oh ya. Aku baik-baik saja. Mungkin dalam hati aku meraung-raung tidak rela. Yaaaa ituu masih sukar untukku. Aku berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik. Aku tahu bagaimana harus bersikap, tapi sepertinya membutuhkan waktu.

Saat ini, jika aku menilai diriku, rasa cinta pada dunia itu masih melekat dalam diriku. Yah aku rasa aku harus selalu merasa demikian. Agar aku terus menerus mengintrospeksi, bagian mana dari dunia ini yang paling aku cintai? Apa aku akan menyingkirkannya seperti menyingkirkan bangkai tikus di almariku? Tidak terlalu seperti itu. Aku akan memindahkannya dari hati ke tanganku. Caranya? Masih belum terbayang. Apa kau memiliki rencana yang bagus, kawan? Hehe.

Kata Sabrang, hidup ini adalah tentang menemukan rahasia-rahasia. Satu rahasia kita temukan, rahasi lain didepan kita muncul lagi. Dan akan selalu begitu. Dan dari pencarian itu, adalah untuk mengantarkan kita untuk mengenal-Nya. So, masih akan ada banyak potongan teka teki yang masih ada dalam pencarian. Apa teka tekimu saat ini, kawan?

No comments:

Post a Comment