Tidak Buruk Juga

Kamu tahu, terkadang ada saat dimana pikiranku berkelana, mengapa aku menjalani profesi sebagai seorang perawat. Memangnya aku cukup sabar? Memangnya aku cukup pintar memahami penyakit dan obat-obatan? Kok aku mau?

Aku merasa itu bukan pilihanku. Aku hanya mengikuti arus kemana ia akan membawaku. Akan tetapi, aku berpikir bahaa keputusan untuk mengikuti arus tetaplah pilihanku. Jadi yang kujalani bukanlah pilihan arus, tapi pilihanku.

Dan ternyata, sudah dua tahun, aku menjalani profesi perawat. Profesi yang kutulis sebagai cita-citaku di buku kenangan SMP. Profesi itu mimpiku, walau memang benar, aku tak memiliki alasan yang 'wah' atau menakjubkan saat memilihnya.

Tentu saja, beberapa kali aku merasa profesi perawat kurang cocok untukku, pada saat-saat tertentu rasanya begitu. Tetapi pada masa yang lainnya, aku menerimanya. Tidak buruk juga, niatkan saja untuk menolong sesama.

Intinya, terima kasih. Karena lewat kacamata profesi ini, aku bisa melihat manusia yang ditanggalkan topengnya. Manusia saat sedang di masa terendahnya. Manusia dan permasalahan keluarganya. Juga manusia menemui ajalnya.

Tidak buruk juga. Pada akhirnya, aku akan mencari hal yang bisa kusyukuri. Untuk memberikan ketenangan hati. Bahwa pilihanmu tidaklah salah.